Satu kata dimana semua orang mencarinya. Satu kata dimana semua manusia sedang menuntutnya untuk menjadikannya sebuah gaya jaman modern. Siapa yang tidak mau sukses? siapa yang tidak mau ada pada jabatan tinggi tertentu? siapa yang tidak mau menjadi orang yang mempunyai usaha? ya, semua orang mau. Tapi pertanyaannya, apa iya semua orang diciptakan untuk menjadi no.1?
Rata-rata semua manusia yang hidup pada jaman baby boom, mengajarkan anaknya untuk bisa hidup sukses dari pendidikan. Dengan pendidikan tinggi, niscaya anak tersebut dapat bekerja pada kantor besar yang nantinya akan menggaji dirinya. Saat ini apakah semua jadi semudah itu? banyak anak pinter, banyak anak-anak lulusan luar negri, banyak top rank sekolah/ universitas ternama di Indonesia. Dan yang terjadi semua mereka masih mencari-cari jalan untuk menuju kesuksesan tersebut.
Mungkin anda adalah salah satu orang tua yang mempunyai prinsip seperti itu, mungkin juga termasuk saya juga nantinya. Menurut sepenglihatan saya, ternyata jaman itu sudah berlalu. Saat ini anak anda butuh kesuksesan bukan yang dianggap orang lain itu sukses, tapi apa yang dianggap oleh dirinya sendiri itu sukses. Anak anda mempunyai mimpinya sendiri, ingin jadi seperti apa kelak. Belakangan ini banyak orang yang sukses karena ia mengerjakan apa yang iya suka. Karena dengan melakukan apa yang ia suka, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk memmberi yang terbaik.
Ternyata tidak selalu harus dokter, arsitek, pengacara, akuntan atau profesi lainnya untuk menjadi sukses. Saat ini penjual siomay pun bisa menjadi booming di seluruh Indonesia. Sukses itu hanya melihat apa yang kita punya. Namun jauh daripada itu semua, kita mempunyai nilai yang lebih besar dari itu semua yaitu kesejahteraan.
Pendidikan itu penting, uang itu penting, tapi itu semua bukan segalanya. Masih belum terlambat untuk merubah anak kita menjadi manusia yang sejahtera. Mereka buka robot pendidikan, mereka bukan robot penghasil uang, mereka adalah manusia yang perlu belajar bagaimana cara hidup dengan sejahtera.
Alangkah bahagianya kita melihat anak kita senang dengan kehidupan yang ia jalani, daripada tersiksa karena harus menjalani hidup seperti orang lain. Pemuja kekuasaan, penikmat kekayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar